Minggu, 23 Agustus 2015

Masjid Merah Panjunan Yang Mengagumkan

Setiap melakukan sebuah perjalanan, sebisa mungkin harus menginjakkan kaki di masjid agung sebuah daerah, kenapa??? karena pastinya memiliki karakteristik bangunan yang berbeda-beda, dan letaknya pasti mudah di cari, entah terletak di pusat kota, atau disuatu tempat perkantoran pemerintah misalnya :)
Seperti Masjid Merah (Masjid Agung Cirebon) ini berada di pusat kota, lokasinya pun gampang dicari selain itu dekat dengan Kraton Kasepuhan Cirebon.
Pintu Utama Masjid Merah
Kali ini saya ke Cirebon, Langsung menuju masjid Agungnya, karena sampai sana pas waktu zuhur, Terletak di jalan Panjunan dan dekat dengan Kraton Kasepuhan serta alun-alun cirebon, membuat masjid ini masuk dalam satu list "sekalian", sekalian ke masjid merah sekalian dapat kraton kasepohan dan alun-alunnya #Ahakahakahak
.Sedikit Cerita.

Masjid ini berdiri sejak abad ke-14, dengan bata-bata yang tidak di lapisi semen, sehingga terlihat merah dari unsur bata-batanya, (dengan seiring waktu, sepertinya bata-batanya di cat dengan warna merah, sehingga tidak menghilangkan unsur warna mewar bata-bata pada jaman dulu).
Masjid ini berdiri berkaitan dengan migrasinya orang-orang Baghdad ke tanah cirebon. Iya adalah Syarif Abdurrahman ketua kelompok imigran dari baghdad seorang keturunan arab yang berinisiatif membuat masjid ini, namun dahulu ini adalah mushola, seiring waktu iya menjadi murid dari Sunan Gunung Jati dan melebarkan luas mushola, sehingga bisa menampung banyak muslimin untuk melaksanakan ibadah. Selain itu pelebaran mushola menjadi masjid karena lokasi ini merupakan tempat bertemunya para pedagang dari
dari berbagai suku bangsa.
Teras Masjid Merah
Di teras masjid merah juga terdapat rak buku, baik isinya buku-buku islam, dongeng, al-quran dan kitab-kitab yang mendukung pengetahuan. 
dan entah ini sumur atau penampungan tandon air, untuk saat ini digunakan sebagai tepat mengambil air buat minum atau berwudhu. 

.Bagian Luar Masjid. 
Batas untuk imaman
Luas sekali masjidnya
Pengimaman di luar masjid (halaman depan masjid)
Masuk kedalam masjid merah ini, dan melihat begitu sempurnahnya kayu-kayu penganggahnya, dan tak bisa membayangkan bagaimana proses pembuatannya pada zaman dulu, sehingga sampai sekarang tetap bisa kokoh berdiri
Pintu Masuknya, jadi benar-benar harus antri untuk masuk masjid utama ataupun mau keluar dari masjid utama
Sodakoh buat amal esok d alam sana :)
.Naaah kayu-kayu ini yang membuat takjub.
 Hayuk aaaah ke cirebon, nikmati sensasi masjidnya yang adem, damai dan indah ini
 

6 komentar:

Nasirullah Sitam mengatakan...

Wah mlipir dewe, mbok ngomong kalo ke Cirebon. Aku ada voucher gratis nginap di hotel di sana :-D

kaki tangan lensa mengatakan...

weeee lah... tau gitu ... aku semalam kemarin 150 ribu ambil yang dekat makan sunan gunung jati

Nasirullah Sitam mengatakan...

Makanya kalo mau menghilang itu ngasih kabar dulu :-D

kaki tangan lensa mengatakan...

.haaak deees

Eksapedia mengatakan...

Indah banget mbak masjidnya :-)

kaki tangan lensa mengatakan...

iya ... sejuk juga masjidnya ...

Popular Posts