Kamis, 08 Desember 2016

Bakmi Bu Asih "Mancasan"

Alamat Wetan Lapangan Mancasan tlpn 081.328.462.052 
(Bisa Pesan) kalau yang rumahnya jauh, biar ga kecelek bisa sms dulu “tanya buka apa tidak”

 

 Berawal dari seorang teman yang hobi “ngontel” ngajak ngebak-mi (dapat rekomendasi dari teman dia yang lainnya), biasanya informasi dari mulut kemulut lebih cepat dan akurat dari segi rekomendasi
    
“udah pernah nge-bakmi mancasan???”
“mancasan??? Mana itu???”
“mancasan, dekat rumahmu, dekat toko baju jolie, belakangnya, disekitar sana ada lapangan naaaah sekitar lapangan lokasinya, terkenal kok, katanya sih enak”
“belum pernah, yuk coba yuk”

Karena termasuk penggila bakmi bihun goreng, akhirnya tanpa basa basi, kami kelokasi. Alhamdullilah ga kecewa dikarenakan tutup (hihihihi)
Aku pesan Bakmie bihun nyemek, pedes, pake kecap, dan jeruk anget
Sedangkan teman satunya pesan Rica-rica entok pake kecap, dan tek poci gula batu


Tapi, yang namanya bakmi jawa yang dimasak pake arang dengan 2 tungku dan sudah terkenal enaknya, pasti antrinya ga kira-kira. Yups saat itu kami kebagian no urut 11, baiklah menunggu 1 jam.

wajan aja ada pasangannya lengkap lagi ... kamu kapan
 Tik tok tik tok ..... 1 jam kemudian .....

“bakmi bihun nyemek pedes pake kecap dan rica-rica entok pake kecap dan minumnya jeruk anget pake teh poci, yah mb”
“iya mb, terimakasih”

Dan apa yang terjadi

Pertama kali nyicip kuah nyemeknya ceeeees meleleh dilidah, langsung dah jatuh cinta pandangan pertama sama “bu Asih” habis itu gangguin kuah rica-ricanya si teman, baaah lumeeeer dimulut saking cocok sama rasanya, kalau muat dua piring pesan saat itu juga.




Semenjak saat itu, tempat nge-bakmi favorit adalah "bahmi bu asih mancasan"

Di warung bakmi bu asih ini, yang jualan hanya bu asih dan anak perempuannya 1 orang, jadi harap maklum kalau lama, tapi sebanding dengan rasanya yang bikin nagih.

Jumat, 12 Agustus 2016

Gunung Slamet


Genk Rumahan
Ga nyangka perjalanan ke slamet semulus ini, segalanya di mudahkan, mulai dari tim yang bisa di ajak rembuk kangen (hanya 4 orang) sampai ketemu sama orang - orang baik di jalan.

Bermodal ijin 1 hari dari pak bos yang nge-acc, saat itu Jum'at 22 Juli 2016 kami mulai perjalanan ke Terminal Giwangan, dimana lokasi transportasi tumpah ruah d sana. Berdasarkan informasi dari pusat Informasi yang ada di terminal giwangan akhirnya masuk ke terminal dengan mebayar retribusi per orang Rp 500,-. 
Tergopoh-gopoh memasuki terminal (intinya mengejar waktu agar sampai purwokertonya ga kemalaman), akhirnya sampai di kulakan tiket bis "Efisisensi" kami datang sisa 4 seat, ga mikir dua kali untuk menolak karena posisi duduk di paling belakang dan langsung jalan (memang jam berangkatnya juga sih 10.00 wib).
Dengan membayar Rp 60.000,- sudah duduk manis dan mendapatkan 1 botol air mineral untuk 5 jam perjalanan (akan sampai di pool bis efisiensi purwokerto pukul 15.00 wib), jangan lupa menikmati sensasi menaiki bis Efisiensinya, kita akan di bawa hanyut dalam setiap perjalanannya dan jangan lupa selama perjalanan untuk tidur.
Sepi tapi penuh
Setelah sampai di pool bis, mas mas kondektur yang akan mengantar kami ke terminal purbalingga menawarkan jasa temannya yang bisa mengantar sampai ke Basecamp Bambangan (per orang Rp 70.000,- ini bisa berkurang apabila anggota timnya semakin banyak hehehe), semacam rental mobil pake supir.

Pengalaman Pertama Tidur Manis di Basecamp
Masih Sepi, ramai nya setelah jam 10 malam, ada yang baru turun ada yang baru datang
Berbekal mandi dari rumah Jum'at pagi, saya rasa sudah cukup untuk perbekalan sampai hari minggu (planning pulang ke rumah), sehingga sampai lokasi saya tidak terbersit untuk mandi namun yang pertama kali dilakukan adalah pesan "Makan", laparnya ga ketulungan (Satu porsi nasi, oseng tempe, sayur kol, dan telur dadar adalah Rp 10.000,- porsi yang mengenyangkan apabila seharian belum makan). Ketua Gank mengurus simaksi dimana perorang membayar Rp 5.000,- .
nget, nak nan
Setelah makan, bersih bersih diri (hanya sikatan dan cuci muka) dilanjut tidur syantik, tidur gasik dilakukan karena mengingat planning kami berangkat adalah habis subuh (pukul 05.30 wib), biar selama perjalanan tidak kepanasan. Apa daya hujan malam itu membuat sangat pulas dan bangun malas malasan (bukan saya yang malas bangun, tapi 3 orang teman saya), dan teng kami siap di pukul 06.00 wib setelah memesan makan untuk sarapan (dibungkus).
Sunset d bacecamp aja udah aduhai gimana d sana
Selama perjalanan dari bacecamp sampai pos 1, disuguhi dengan persawahan sayur milik warga, jalan setapak, bebatuan dan hutan pohon pinus
sawah sayur bayam
 Selanjutnya dibeberapa pos ada penjual yang akan menyediakan minum, makan dan buah semangka, di Gunung Slamet jangan khawatir untuk lapar dan kehabisan makanan, yang penting sangu uangnya yang banyak.
Semangka d pos 1 dan 5
Pos 2 ajang makan
Pos 3 penjualnya
Ini Estimasi Perjalanan kami kemarin
06.00 dari BC      -   07.30 sampai pos 1
08.00 dari pos 1   -   09.00 sampai pos 2
09.15 dari pos 2   -   10.15 sampai pos 3
10.15 dari pos 3   -   11.00 sampai pos 4
11.05 dari pos 4   -   11.40 sampai pos 5
12.00 dari pos 5   -   12.15 sampai pos 6
12.15 dari pos 6   -   13.05 sampai pos 7
Nge-camp pos 7

Estimasi Muncak
03.00 dari pos 7  -  03.20 sampai pos 8
03.20 dari pos 8  -  03.55 sampai pos 9
03.55 dari pos 9  -  04.30 sampai Puncak

Estimasi Pulang
08.45 dari pos 7  -  13.00 sampai BC

Estimasi Biaya
Bis efisiensi PP    Rp 60.000,- x 2 = 120.000
carter mobil/org   Rp 70.000,- x 1 =   70.000
Makan                Rp 10.000, - x 3 =  30.000
Toilet/pipis           Rp   2.000,- x 5 =  10.000
Toilet Bab/Mandi Rp   5.000,- x 1 =    5.000
Cas HP               Rp   2.000,- x 1 =    2.000
simaksi /org         Rp   5.000,- x 1 =    5.000
Semangka /buah  Rp   2.000,- x 3 =    6.000
carter mobil/org   Rp 30.000,- x 1  = 30.000*pake carry dan rombongan dari jakarta (total 9 orang)





Rabu, 24 Februari 2016

Kanekes yang Ngangeni

Dari rumah temen yang ada diserang perjalanan dimulai, sungguh perjalanan panjang dengan sesekali di iringi rintangan jalan bergelombang, hutan-hutan yang hijau, tebing-tebing yang dihiasi oleh pemandangan gunung karang (dalam hati suatu saat akan kegunung karang) menyihir mata. Aaaah tanpa disadari akhirnya ke daerah ini, antara mimpi yang nyata atau hanya masih angan-angan semata.

 SELAMAT DATANG DIDESA CIBOLEGER
Semua bermula dari Desa Ciboleger, saat itu 06 Februari 2016 grombolan kelas berat dari beberapa penjuru daerah menyerbu desa kanekes, banten. Yaa... grombolan kelas berat dari Surabaya, Malang, Jogja, Jakarta dan tentu saja tuan rumahnya dari Pandeglang dan Serang. Kelas berat yang hampir rata-rata berat badan mereka 50kg keatas (ya ... mereka, hooh mereka yang memiliki berat badan 50kg keatas).
Mereka
Ciboleger merupakan desa transit apabila akan menelusuri kampung Baduy luar maupun Baduy dalam, didesa Ciboleger ini lokasi tempat memarkirkan (menitipkan) kendaraan, mengisi amunisi perut diwarung dan mencari guide untuk menuju Baduy Luar. Didesa Ciboleger ini juga terdapat para penjual yang membuka lapak dagangan mereka (Khas baduy Luar/Baduy Dalam). Tapi jangan terburu-buru berbelanja diawal kedatangan, karena ada beberapa rumah-rumah warga Baduy luar juga menjual souvenir lainnya, seperti kain khas berwarna biru (semacam batik), kain tentun, dan juga anyaman lainnya.



Didesa Ciboleger, sempat tercengang ternyata disini udah ada supermarket ala Alfamart (gerak cepat juga ini perusahaan), saya pikir di sekitaran Ciboleger hanya ada pasar/warung tradisional dari masyarakat setempat, akan tetapi saya tidak melihat pasar tradisional di sekitar Ciboleger / selama perjalanan menuju Baduy Luar (entah saya yang datang kesiangan atau memang tidak ada pasar) yang terlihat adalah warung dari rumah - rumah penduduk yang membuka warung sayuran. Sedangkan untuk warung makan masih banyak terlihat.
Saatnya berjalan menuju Baduy luar kali ini, karena pada bulan februari Baduy dalam sedang melalukan tradisi kawalu (bersih desa) sehingga perjalanan cukup sampai di Baduy luar. Tanya-tanya dari guidenya akang "Pulung" (dia adalah penduduk baduy dalam) dari desa ciboleger perjalanan sekitar 1 jam menuju baduy luar. Baiklah Lest go kita jalan ke kaki gunung Kendeng, perjalanan yang sungguh indah, kiri kanan pohon-pohon hijau, sesekali persawahan penduduk sekitar, dan beberapa terdapat saluran selang air untuk masyarakat yang berada di lokasi bawah (yaitu desa ciboleger). Selama perjalanan, trik matahari tidak terlalu menyengat, karena beberapa pohon yang berdaun lebar menutupi badan jalan (ingat sesekali daun menutupi badan jalan).
Ditengah perjalanan, ada beberapa orang masyarakat (Kurang tau yang berjualan adalah orang kanekes sendiri atau warga dari desa ciboleger) menjual berbagai macam minuman, dan es kacang hijau dan sesekali berpapasan dengan masyarakat baduy luar / baduy dalam yang sedang turun ke desa ciboleger (entah membeli, atau sekedar bermain di desa bawah).

Pakaian yang mereka kenakan sehari-hari berwarna putih / hitam, kain sarung hitam, dan ikat kepala putih menjadi pakaian keseharian mereka atau untuk wanitanya menggunakan baju berwarna hitam/coklat dengan kain batik warna biru. Masyarakat Kanekes ini benar-benar memperhatikan lingkungan, sungai mereka tidak ada sampah dan airnya bersih, banyak pohon-pohon sehingga menambah kesan sejuk, rumah-rumah penduduk yang keseluruhannya terbuat dari ayaman bambu (rumah panggung). Rata-rata para wanitanya membuat kain dan berjualan.

Rumah Kepala Desa


Perkampungan Baduy Luar
Jembatan perbatasan antara Baduy Luar dan dalam
Lumbung Padi
guide selama di serang akang irwan 081218291846
guide selama d baduy namanya pak agus 081281660087, tapi menugaskan akang pulung yang mengantrakan perjalanan selama ke baduy luar

retribusinya :
parkir kendaraan
biaya guide 1 rombongan 150 ribu

Popular Posts