Selasa, 31 Maret 2015

Pendakian Pertama di Merbabu


Sunrise di Pos 2
Saya termasuk orang baru dalam sebuah perjalanan panjang menuju sebuah destinasi, berawal dari banyaknya demam summit membuat penasaran hal ini.  Yaa .. demam 5cm kata netizen di beberapa sosmed. Namun pengalaman perjalanan panjang ini awal membuat saya selalu rindu sunrise (Ketahuan kalau saya jarang bangun pagi).
Pos 2 Sebelum sabana
Berawal dari banyaknya komunitas yang membuka open trip kebeberapa destinasi, saya memberanikan diri untuk turut serta bergabung. Sebenarnya berani tidak berani untuk ikut serta, secara hal ini hal baru dalam pengalaman saya, dan saya pun belum mengenal satu pun rombongan mereka. Setelah memalui beberapa tahapan perkumpulan bersama beberapa peserta rombongan, dan di akhir tanggal keberangkatan sisa kami berempatlah yang positif melaksanakan perjalanan panjang ini.
Pos 2 Latar Merapi
Sabana 1
Puncak Trianggulasi
Puncak Kenteng Songo
Perjalanan panjang ini sungguh menuntun saya mencari informasi tentang sesuatu yang akan di kunjungi, tidak serta merta saya terus tidak mencari beberapa informasi. Bongkar sana bongkar sini dan sudah mendapatkan sesuatu yang harus di bawa. Yups persiapan adalah poin utama dalam sebuah perjalanan.
1. Jaket, Sarung tangan, Kaos kaki, kupluk
2. Double-an Baju (2-3 baju dalam dan 2 baju luar) persiapan kalau selama perjalanan ketemu sama hujan
3. Mantol
4. Makanan ber-karbohidrat dan cemilan (bagi yang takut gemuk tidak di anjurkan untuk perjalanan jauh, resiko terlalu berat)
5. Air putih dan air berwarna (teh, kopi, coklat, sirup)
6. Tenda (buat bersama)
7. Peralatan masak 
8. Alat dokumentasi
Itu Puncak Trianggulasi
Selama demam 5cm saya sempat berfikir, sebenarnya apa yang mereka cari diatas sana, sudah terbayang dari film 5cm sendiri betapa capeknya perjalanan panjang itu, perjalanan yang menguras waktu, tenaga, pikiran, dompet dan emosi. Tidak terbayang sama sekali kepuasan apa yang didapat. Bisa jadi rasa penasaran itu yang membuat saya berkeinginan untuk mencoba hal baru ini. dan haslinya sungguh sungguh di luar nalar saya :D.

Dan Ini yang Kalian dapatkan di sana :





Suasananya



Merapi dari pos 2
Merapi dari merbabu


Merapi dari merbabu
Merapi dari merbabu
Merapi dari merbabu
Sabana dan Merapi dari merbabu




Puncak Trianggulasi
Sabana
Sabana
Puncak Kenteng Songo


Selalu menjadi orang bijak terhadap lingkungan, menghargai sampah pada tempatnya, dan berlaku adil terhadap alam atas sampah yang kalian bawa.

Rabu, 25 Maret 2015

Si Macho KESIRAT

Kalau di Lintas Selatan (Daerah Pacitan) ada si Cantik "Soge" 

Di Jogja ada si Macho "Kesirat".
Perhatikan ada satu pohon yang tegak berdirinya di pinggir tebing itu ... Macho kan???
Edisi Sunsetnya

Lagi-lagi waktu saya kesana jogja sedang senang-senangnya turun hujan baik intensitas sedang ataupun deras, waktu itu 15 Februari 2015, jadi di mana-mana baik pohon besar, sedang ataupun rerumputan sedang hijau-hijaunya, so ... ga selamanya hujan itu adalah bencana, tinggal dari sisi mana kalian memandangnya :) . Tapi sejujurnya hujan itu adalah rahmat, secara nih yaaa kalau ga ada hujan dari mana coba air di sumur rumah saya bisa meghidupi 8 orang, mulai dari mandi yang rata-rata 2x sehari, belum cuci bajunya dan belum lain-lainnya. :)
Yang jelas ini saya ... saya yang sekecil upil di mata tuhan ... tapi bisa jadi lebih kecil
Lokasi ke Pantai Kesirat sama dengan lokasi menuju pantai "Wohkudu", saya coba review jalannya lagi : 
Imogiri → Jalan Siluk / Panggang (Lihat papan petunjuk) → Arah Pantai Gesing (Pohon beringin pertama (1) (kiri jalan) masih lurus jauh, pohon bringin kedua (2) (tengah jalan pertigaan) cukup besar, ambil Kiri Menuju arah pantai Gesing) (Lihat papan petunjuk) → perhatikan kanan jalan papan petunjuk tidak terlalu jelas, Lurus saja sekitar 200 Meter ada masjid kanan jalan ( masuk ke kanan) → ikuti terus saja (Jangan lupa bertanya pada warga), karena perjalanan masih panjang, anda perlu melewati 2 pertigaan dan 2-3 kandang ayam → pertigaan ke 3 belok kanan (Belum ada papan petunjuk) hanya di tandai dengan jalan pertigaan yang lebih nanjak dan berponblok lebih luas #Selalu ramah terhadap warga sekitar yaah ... :)
Hanya ada 1 Papan petunjuk ini ... dan itupun sudah hampir sampai pantainya
Di jalan utama (setelah pertigaan nanjak dan berponblok lebih luas) sudah jarang di temui rumah warga, yang ada hanya kebun-kebun yang di tanami padi, jagung dan ubi. Jadi untuk mendapati warga sekitar sangat susah, sekalinya ada hanya motor yang di tinggal oleh warga yang sedang berladang.
Di pantai ini hamparan air yang sangat luas terbentang sangat indah, tanpa ada halangan satu apapun, ombak yang terkadang menegur tebing dan reruntuhan tebing membuat semburan air yang menajubkan :) (secara saya tinggalnya di kota, jarang melihat fenomena alam seperti ini)

Di pantai ini ada spot buat kalian para lelaki untuk mencoba peruntukan mendapatkan ikan, sekali berdayung dua tiga rezeki didapat :) . Bukankah tuhan tau yang kalian butuhkan???
Seperti Jalan setapak, tapi bisa di lalui 2 orang
Nah di sekitar pohon ini kalian bisa memancing

Yang identik dari pantai macho "Kesirat" ini adalah pohon yang hanya ada satu-satunya di bibir tebing, pohon ini masih kokoh berdiri walau di tiup angin dari segala penjuru, dan pohon ini memberikan sensasi tersendiri untuk menikmati sunset di hamparan rerumputannya, memberikan sisi romantis ala anak berjiwa muda. Di pantai ini juga kalian para lelaki hobi mancing juga bisa dilakukan. Kurang apa coba dari pantai ini :)

*Ingan jangan membuang sampah sembarangan, hargai lapangan kerja warga sekitar di lingkungan pantai ini. Mereka menyediakan tempat sampah di dekat parkiran motor. Kalau bukan kita siapa lagi.

Jumat, 20 Maret 2015

Pesona Sunrise dari Gunung Ireng


Selamat datang di Gunung Ireng
 Malam minggu (14 Maret 2015), sedari sore mendung tak hilang dari penglihatan, gelap tak ada matahari, sesekali hujan dengan instensitas sedang dan lama, malam minggunya pun turun hujan lebat, membuat niatan (janji sama teman) ke Gunung Ireng ragu-ragu. Namun menjelang pagi (subuh), entah dari mana datangnya bisikan untuk bangun dan langsung cuus ke lokasi. Tanpa mandi pagi terlebih dahulu, hanya bermodalkan sikat gigi, cuci muka dan parfum bergegas keluarkan motor dan cuus (pukul 04.40), karena teman sudah menunggu di gapura "Selamat datang di GUNUNGKIDUL".

Pukul 05.25 wib sudah sampai di gapura "Selamat datang di GUNUNGKIDUL", setelah 30 menit perjalanan mencari sampailah di lokasi. Gunung Ireng ini berada di belakang rumah warga, sejenis bebatuan yang ada di gunung purba, jarak antara parkiran motor dengan lokasi gunung purbanya hiking 5 menit, dan tersedia lokasi buat camping.

Sanrise nya setelah hujan seharian dan setengah malam

Adapun lokasi Gunung Ireng adalah : Patukan Gapura "Selamat datang di GUNUNGKIDUL -- Kantor Polisi Patuk (Ke kanan), kalau kekiri ke arah Gunung Api Purba. Ingat Kantor Polisi kita sekarang sudah belok Ke Kanan lurus saja sampai ketemu pertigaan pertama (ambil jalan yang lurus rada turunan) -- lurus terus ikuti jalan itu sampai mentok -- ketemu perempatan yg ada tugunya -- ke kanan lurus terus (hati-hati lokasi Gunung Ireng ada di kiri jalan ditandai dengan gapura "Selamat datang dari mahasiswa KKN)dan rumah warga membuka kios yang lumayan besar.

Di bawahnya persawahan warga dan jalan utama ke Hutan Pinus
 Sejarah singkatnya "berawal dari kisah Raden Bratasena dalam lakon pewayangan"
Pada zaman dahulu, konon Raden Bratasena sangat marah ketika melihat sekelompok kera bermain bintang dipuncak Merapi sehingga Raden Bratasena menendang sekelompok kera tersebut. Namun tendangannya melesat, mengenai puncak Merapi sehingga terlempar jauh disegala penjuru, salah satunya di pedukuhan Srumbung yakni Gunung Ireng.
Gunung Ireng juga di sebut dengan Gunung batok karena tidak ada pohon yang dapat tumbuh disekitar Gunung. Gunung Ireng sendiri memiliki arti Gunung Hitam (Ireng = Hitam), karena berupa bebatuan hitam.

Gazebo di atas Gunung Ireng

Pemandangan dari lokasi Gunung Ireng adalah bentangan pohon yang masih lebat dengan kabut yang masih terlihat, persawahan, puncak Gunung Merapi, Sunrise dan sunset.
Perpaduan antara Persawahan dan kabut
Hutannya masih lebat :) Cantik sekali
Di ujung sana ada Gunung Merapi *_*
Menikmati dengan sahabat

Pagi ini milik kita berdua bang :D
 Namun kali ini saya datang untuk menikmati sunrise di Gunung Ireng. 

Ini Sunrise yang sangat menakjubkan, perpaduan awannya mejing sekali
 


Retribusi : parkir Motor Rp 2.000
Karcis masuk Rp. 3.000

Lokasi ini di kelola oleh warga sekitar, sangat bersih dan apa adanya ...

INGAT Jangan membuang SAMPAH SEMBARANGAN, dan hargai warga sekitar yang melestarikan lokasi ini sebagai mata pencaharian mereka.

Popular Posts