Rabu, 24 Februari 2016

Kanekes yang Ngangeni

Dari rumah temen yang ada diserang perjalanan dimulai, sungguh perjalanan panjang dengan sesekali di iringi rintangan jalan bergelombang, hutan-hutan yang hijau, tebing-tebing yang dihiasi oleh pemandangan gunung karang (dalam hati suatu saat akan kegunung karang) menyihir mata. Aaaah tanpa disadari akhirnya ke daerah ini, antara mimpi yang nyata atau hanya masih angan-angan semata.

 SELAMAT DATANG DIDESA CIBOLEGER
Semua bermula dari Desa Ciboleger, saat itu 06 Februari 2016 grombolan kelas berat dari beberapa penjuru daerah menyerbu desa kanekes, banten. Yaa... grombolan kelas berat dari Surabaya, Malang, Jogja, Jakarta dan tentu saja tuan rumahnya dari Pandeglang dan Serang. Kelas berat yang hampir rata-rata berat badan mereka 50kg keatas (ya ... mereka, hooh mereka yang memiliki berat badan 50kg keatas).
Mereka
Ciboleger merupakan desa transit apabila akan menelusuri kampung Baduy luar maupun Baduy dalam, didesa Ciboleger ini lokasi tempat memarkirkan (menitipkan) kendaraan, mengisi amunisi perut diwarung dan mencari guide untuk menuju Baduy Luar. Didesa Ciboleger ini juga terdapat para penjual yang membuka lapak dagangan mereka (Khas baduy Luar/Baduy Dalam). Tapi jangan terburu-buru berbelanja diawal kedatangan, karena ada beberapa rumah-rumah warga Baduy luar juga menjual souvenir lainnya, seperti kain khas berwarna biru (semacam batik), kain tentun, dan juga anyaman lainnya.



Didesa Ciboleger, sempat tercengang ternyata disini udah ada supermarket ala Alfamart (gerak cepat juga ini perusahaan), saya pikir di sekitaran Ciboleger hanya ada pasar/warung tradisional dari masyarakat setempat, akan tetapi saya tidak melihat pasar tradisional di sekitar Ciboleger / selama perjalanan menuju Baduy Luar (entah saya yang datang kesiangan atau memang tidak ada pasar) yang terlihat adalah warung dari rumah - rumah penduduk yang membuka warung sayuran. Sedangkan untuk warung makan masih banyak terlihat.
Saatnya berjalan menuju Baduy luar kali ini, karena pada bulan februari Baduy dalam sedang melalukan tradisi kawalu (bersih desa) sehingga perjalanan cukup sampai di Baduy luar. Tanya-tanya dari guidenya akang "Pulung" (dia adalah penduduk baduy dalam) dari desa ciboleger perjalanan sekitar 1 jam menuju baduy luar. Baiklah Lest go kita jalan ke kaki gunung Kendeng, perjalanan yang sungguh indah, kiri kanan pohon-pohon hijau, sesekali persawahan penduduk sekitar, dan beberapa terdapat saluran selang air untuk masyarakat yang berada di lokasi bawah (yaitu desa ciboleger). Selama perjalanan, trik matahari tidak terlalu menyengat, karena beberapa pohon yang berdaun lebar menutupi badan jalan (ingat sesekali daun menutupi badan jalan).
Ditengah perjalanan, ada beberapa orang masyarakat (Kurang tau yang berjualan adalah orang kanekes sendiri atau warga dari desa ciboleger) menjual berbagai macam minuman, dan es kacang hijau dan sesekali berpapasan dengan masyarakat baduy luar / baduy dalam yang sedang turun ke desa ciboleger (entah membeli, atau sekedar bermain di desa bawah).

Pakaian yang mereka kenakan sehari-hari berwarna putih / hitam, kain sarung hitam, dan ikat kepala putih menjadi pakaian keseharian mereka atau untuk wanitanya menggunakan baju berwarna hitam/coklat dengan kain batik warna biru. Masyarakat Kanekes ini benar-benar memperhatikan lingkungan, sungai mereka tidak ada sampah dan airnya bersih, banyak pohon-pohon sehingga menambah kesan sejuk, rumah-rumah penduduk yang keseluruhannya terbuat dari ayaman bambu (rumah panggung). Rata-rata para wanitanya membuat kain dan berjualan.

Rumah Kepala Desa


Perkampungan Baduy Luar
Jembatan perbatasan antara Baduy Luar dan dalam
Lumbung Padi
guide selama di serang akang irwan 081218291846
guide selama d baduy namanya pak agus 081281660087, tapi menugaskan akang pulung yang mengantrakan perjalanan selama ke baduy luar

retribusinya :
parkir kendaraan
biaya guide 1 rombongan 150 ribu

1 komentar:

travelnote mengatakan...

noted, rombongan kelas berat

Popular Posts