Senin, 27 Agustus 2012

Pantai Pink dan Gili Tilu 24 Agustus 2012

Lombok itu panas, lombok itu kering, Lombok itu debu, Lombok itu hitam, 
Tapi 
Lombok itu Pantai dan pantai itu idaman, siapa yang tak suka pantai, boleh dech acung telunjuk, biar saya buktikan bahwasannya pantai itu adalah syurga ^_^.

Kali ini saya akan bercerita Pantai Pink (Tangsi). Waaaah membayangkan dari kata "pink" pasti sudah memiliki persepsi yang sama, ga mungkin donk bersepsi pink itu adalah merah marun. Pink itu di peroleh dari penggagungan dua warna, yaitu warna putih dan merah. Dan yang pink pun bukan airnya berwarna pink, namun pasir yang ada di pantai tersebutlah yang berwarna pink

 Di Indonesia hanya terdapat dua daerah yang memiliki pantai pink, Lombok dan Flores, berdasarkan searching di googgle, warna pasir di flores lebih pink dari pada yang ada di lombok.

Saat itu 24 Agustus 2012, teng teng hari Jum'at, dan sejujurnya saya baru kali ini pergi ke pantai sedikit kebarat dari lokasi rumah saya. Lagi-lagi berdasarkan rekomendasi teman saya " +Muhammad Rosyihan Hendrawan  saya pun mengikuti petualangannya. Lumayan dapat pengalaman melihat ketakjuban yang tuhan berikan. Selama mengikuti petualangan dengan Hendra, saya mendapat kenalan baru namanya Om Duta, mb Setiawati dan Khosyiani. Mereka bertiga adalah orang pantai yang selalu ada untuk pantai, ga rugi deh kenalan sama ketiganya.

Pantai pink (Tangsi) ini terletak di kecamatan Jerowaru lombok timur, jalan yang sedikit berdebu dan panas adalah sensasi tersendiri menuju pantai pink ini. Kiri kanan yang ada adalah persawaan, kala saya menjelajahi jalan tersebut kiri kanan dipenuhi oleh tanaman tembakao, karena pada saat itu musim panas masih sangat-sangat menggema di suhu bumi.

Rumah penduduk yang tidak terlalu padat menambah sedikit kesenyapan sepanjang jalan, kendaran umum yang tidak banyak lalu lalangpun sangat sedikit. Untuk menuju pantai ini sahabat Kaki Tangan Lensa akan lebih amannya menggunakan transportasi pribadi. Sepanjang jalan Kabupaten keadaan jalan raya sudah teraspal dan sangat bagus, namun jalan menuju pantai yang harus di antisipasi.

Jalan yang kadang berdebu, kadang aspal, dan terkadang bebatuan, membuat sedikit sensasi pada saat menuju lokasi. Lokasi pantai yang sangat jauh dari jalan raya pada umumnya membuat sedikit sekali pengunjung yang datang ke lokasi ini. Selain itu sepanjang jalan menuju pantai rumah-rumah pendudukpun masih sangat jarang. Dan sudah bisa di bayangkan keadaan penerangan yang ada.

Solusi saya adalah :
1. Apabila akan menuju kesini dipastikan harus tau daerah Jerowaru (bawa peta dan modal tanya juga bisa)
2. Menggunakan alat tranportasi pribadi (mobil dan motor)
3. Pastikan mengisi Bahan Bakar full tank saat pombensi trakhir (bensin eceran ada tapi yang jualan jarang)
4. Bawa bekal sendiri (baik bekal makanan ataupun bekal snorkeling)
5. Biaya parkir cukup Rp. 2.000.-
6. Biaya sampan (prahu kecil) menuju gili tilu Rp 10.000,- sudah pp
7. Jangan pulang terlalu malam (lokasi yang tidak menjamin)

# Monggo di nikmati sedikit kepameran saya tentang PANTAI TANGSI (PINK) #
Ini danau yang ada di sekitar desa, danau ini di gunakan untuk mandi dan cuci baju
Ini keadaan jalan (masih banyak penduduknya disekitarnya)
Dan ini Jalan menuju Pantai Tangsi (pink) sekitar jalan hanya terdapat 1, 2 rumah penduduk dengan jarang yang sangat berjauhan
Turunan menuju Pantai Tangsi (pink) dengan turunan penuh dengan debu dan bebatuan yang kasat mata. Di anjurkan berhati-hati karena seketika motor bisa mati mendadak)
Tereeeeeettt.... ini dia pantainya "sangat-sangat masih perawan"

# Dan Ini menuju GILI TILU (tetangganya pantai tangsi). Beech masih sunyi sekali di sana hanya ada bebatuan yang sedikit menyerupai beranekaragam bentuk yang ada di bumi #
 

Tidak ada komentar:

Popular Posts